loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 564 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 564 by Sally Diandra. Jalal dan Jodha bersama pasukannya akhirnya mencapai istana Agra, semua orang menyambut kedatangan mereka “Yaaa Khudaa ,,, terima kasih, akhirnya Jalal anakku selamat” Jalal tersenyum dan berkata “Aku selamat karena Ratu Jodha, ibu”, “Anak menantuku ini kembali menyelamatkan kamu, Jalal” Hamida menyeringai senang “Aku tidak tahu sihir apa yang dia punya untuk menaklukkan musuh musuhku, suatu saat nanti aku akan memintanya untuk berdiri didepan musuh musuhku” Jodha langsung memasang tampang cemberut begitu Jalal menggodanya didepan ibu mertuanya “Lihat, ibu ,,, dia suka sekali mengejek aku” semua orang tersenyum senang termasuk Hamida dan Salima juga Jalal “Jalal, aku akan menjewer telingamu jika kamu mengejek anakku lagi”, “Aku dukung, ibu” sela Salima, semua orang tertawa senang, kemudian Hamida melakukan aarti untuk Jalal dan berkata “Setiap kali ketika Jalal kembali ke istana setelah memenangkan perang, Jodha yang biasanya melakukan aarti untuknya, maka kali ini aku akan melakukan aarti untuk anak perempuanku” Jodha terperangah dan haru mendengar ucapan Hamida, kemudian Hamida melakukan aarti untuk Jodha dan berkata “Kamu telah menerima semua ritual dalam budaya dan agama kami, maka kenapa aku tidak bisa ?” Jodha tersenyum senang mendengar ucapan ibu mertuanya itu dan tak lama kemudian Jalal dan Jodha masuk ke dalam istana untuk beristirahat, semua orang mengikutinya, ketika Salima hendak berbalik mengikuti mereka, dilihatnya Murad sedang berdiri disana sambil tersenyum ke arah Salima dan memberikannya salam, namun Salima mengabaikannya dan meninggalkan tempat itu.

Di kamar Rukayah, Hoshiyar menemui Rukayah sambil berlari tergopoh gopoh dan mengabarkan kalau Jalal dan Jodha telah kembali dengan selamat, Rukayah sangat bahagia sekali mendengarnya “Terima kasih, ya Khudaa ,,, akhirnya Jalal telah kembali” ujar Rukayah sambil menengadahkan tangannya ke atas “Hoshiyar, dia pasti akan memanggilku, dia akan mengerti ketidakberdayaanku ini dan akan segera membebaskan aku dari tahanan rumah ini” ujar Rukayah sambil menyeringai senang

JA logo 100Jalal dan Jodha sedang terbaring di tempat tidur mereka sambil berpelukkan mesra “Ratu Jodha, kamu adalah wanita yang benar benar sempurna karena 4 hal” Jodha terperangah “Apa maksudmu, Yang Mulia ?” Jalal tersenyum sambil melirik ke arah Jodha “Kamu rupanya sangat bersemangat sekali ingin mendengarkan pujian tentang dirimu ini, Ratu Jodha” Jodha mulai cemberut ketika Jalal menggoda lagi “Kamu ini sukanya hanya menggodaku saja”, “Kamu tahu, pertama ,,, kamu adalah wanita yang sangat religius yang juga bisa merasakan keberadaan musuh, kedua ,,, kamu itu selalu tahu bagaimana caranya melindungi dirimu sendiri dan keluargamu, wanita lembut seperti kamu ternyata bisa memenangkan beberapa perang, kemudian ketiga ,,, kamu tidak hanya berani tapi juga bijaksana, lihat saja bagaimana kamu menjalankan bisnismu, aku akan mengumumkan sesuatu di sidang besok, aku tahu setelah kamu membaca suratku maka kamu akan datang dan menyelamatkan aku, Ratu Jodha” Jodha terkejut mendengar ucapan Jalal “Yang Mulia, sejujurnya aku tidak mendapatkan surat suratmu selembarpun” Jalal terkejut dan berkata “Lalu kemana perginya surat surat itu ?”, “Sudahlah lupakan saja, sekarang katakan hal yang ke empat tentang aku, apa itu ? Tadi kamu belum menyebutkannya” Jalal tersenyum sambil memandang Jodha “Yang ke empat, kamu selalu tahu bagaimana caranya membuat suamimu bahagia” Jodha tersenyum malu mendengar ucapan Jalal kemudian merebahkan kepalanya di dada Jalal, Jalal memeluknya erat sambil mencium rambutnya lembut.

Di dalam sidang Dewan - E - Khaas, semua orang telah berkumpul disana menunggu kedatangan Jalal, Rukayah mengejek Jodha dengan ucapannya “Aku sudah bilang sama kamu kan, kalau Jalal pasti akan membebaskan aku dari tahanan rumah ini” Jodha hanya diam saja tidak membalas ucapan Rukayah, tak lama kemudian Jalal memasuki ruang sidang, semua orang memberikan salam padanya sambil berdiri kemudian Jalal duduk disinggasananya dan menyuruh semua orang untuk duduk kembali dan berkata “Aku telah diselamatkan oleh Ratu Jodha maka aku umumkan akan membuat sebuah pesta perayaan untuk menghormatinya, aku akan membagikan koin emas dimana terdapat nama Ratu Jodha didalamnya pada pesta itu” semua orang mengelu elukan nama Jodha dan Jalal “Hidup Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar ! Hidup Malika Hind ! Hidup Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar ! Hidup Malika Hind !” semua orang merasa senang mendengarnya termasuk Hamida dan Salima namun tidak untuk Rukayah, Rukayah benci mendengarnya, kemudian Jalal memanggil Murad untuk maju ke depan menghadapnya, Murad menghampiri Jalal dan berdiri didepannya “Pangeran Murad telah bersekongkol dengan musuh musuh kita tapi kemudian dia berbalik untuk mendukung keluarganya dan menolong aku maka aku akan mengurangi hukuman buatnya, dia tidak akan tinggal di Agra, dia akan tinggal di Paten dan akan mengurusi semuanya disana, aku memberikan tanggung jawabnya untuknya disana” Murad sedih menerima hukumannya, kemudian Jalal memanggil Rukayah, Rukayah dengan senyum sinisnya ke Jodha segera berdiri dan menghadap ke depan Jalal “Ratu Rukayah, pertama kali kamu telah dengan sengaja membuat rempah rempah menjadi basah dan gudang banjir kemudian membakar gudang rempah rempah, kamu juga telah membakar surat suratku yang aku kirimkan ke Ratu Jodha” Rukayah terkejut dan hendak membela diri “Tapi ,,,” Jalal langsung memotong ucapan Rukayah “Ini bukan istana Hareemmu, ini adalah ruang sidangku, hanya aku yang boleh bicara disini, selama ini aku telah memperlakukanmu dengan baik tapi sekarang aku akan menghukum kamu, kamu seharusnya berterima kasih ke Ratu Jodha yang tidak menginginkan kamu mendapatkan hukuman akan tetapi apa yang telah kamu lakukan itu, harus di beri hukuman, kamu akan dikirimkan ke Kabul, kamu akan tinggal disana mulai dari sekarang dan tidak boleh kembali ke Agra tanpa perintahku ! Selama belum berangkat ke Kabul, kamu tetap akan dalam tahanan rumah disini” Rukayah menangis, dia tidak pernah membayangkan akan seperti ini jadinya, Jalal ternyata malah memberikan hukuman terberat untuknya yaitu pergi dari sisi Jalal “Tapi, Jalal ,,,,” Rukayah berusaha untuk membela diri “Cukup, Rukayah !” bentak Jalal kemudian Jalal menyuruh prajuritnya untuk membawa Rukayah masuk kembali ke kamarnya, para prajurit datang dan membawa Rukayah, Rukayah pasrah dan menangisi nasibnya, sementara Jodha terlihat kaget.

Di kamar Hamida, Hamida nampak sedih memikirkan nasib Rukayah, Salima ada disana menemaninya “Ibu, makanlah dulu, ibu belum makan dari tadi” pinta Salima sambil menyodorkan sepiring makanan ke arah Hamida “Bagaimana aku bisa makan, Salima ,,, Jalal telah memerintahkan Rukayah untuk pergi dari sini” Salima sedih mendengar ucapan ibu mertuanya “Kita tidak bisa berbuat banyak, ibu ,,, karena ini adalah perintah Yang Mulia dan itu tidak bisa diubah, makanlah ibu” pinta Salima lagi “Bagaimana Rukayah bisa tinggal sendirian di sana ?”, “Ratu Rukayah telah melakukan banyak hal untuk menjatuhkan Ratu Jodha, dia bahkan telah membuat Yang Mulia dalam bahaya dengan menyembunyikan surat surat yang dikirimkan oleh Yang Mulia, jika Murad tidak mengatakan yang sebenarnya maka semuanya bisa terjadi, ibu ,,, Murad seharusnya di hukum lebih dari hukumannya kali ini, dia seharusnya berada di penjara” ujar Salima tegar “Jangan khawatir, Salima ,,, aku yakin Jalal akan memanggil Murad kembali ke Agra, bagaimanapun juga dia adalah anaknya” Salima tersenyum penuh haru “Makanlah, ibu”, “Kamu juga makan bersamaku ya” akhirnya mereka berdua makan bersama sama.

Di kamar Rukayah tampak gelap gulita, Rukayah sendiri berantakan dengan rambutnya yang terurai kusut dan make upnya yang acak acakkan, tidak cantik seperti biasanya, Hoshiyar menemuinya “Hoshiyar, apakah kamu mengirimkan pesanku ke Jalal ? Apakah dia akan datang menemui aku ?” Hoshiyar menggelengkan kepalanya sambil memandang ke Rukayah dengan perasaan sedih “Yang Mulia menolak menemui kamu, Ratu Rukayah” Rukayah menangis tidak percaya “Ratu Rukayah, apakah aku harus menyediakan hookah untukmu ?” Rukayah menggelengkan kepalanya sambil menangis “Aku sedang tidak berselera, Hoshiyar”, “Apakah aku boleh menyalakan lilinnya, Ratu Rukayah ,,, karena kamarmu ini gelap sekali” Rukayah kembali menggelengkan kepalanya “Tidak, Hoshiyar ,,, sekarang hidupku telah gelap tanpa Jalal, pergilah ,,, tinggalkan aku sendiri, sekarang aku harus hidup dengan kesendirianku” Hoshiyar akhirnya meninggalkan Rukayah dengan perasaannya yang mengharu biru, Rukayah kembali menangisi nasibnya.

Di kamar Jodha, Jodha sedang menikmati makanannya, tak lama kemudian Hoshiyar menemui Jodha dan memberikan salam padanya “Ratu Jodha, aku tahu bagaimana statusku tapi aku ingin meminta padamu, aku masih ingat ketika dulu, kamu merayakan ulang tahunku di istana ini, hati dan pikiranmu sangat mulia, aku sadar kalau Ratu Rukayah telah melakukan kesalahan tapi saat ini dia sedang tidak dalam keadaan baik, pikirannya sedang kacau” Jodha menatap kearah Hoshiyar yang memandangnya dengan perasaan sedih “Aku tahu, Hoshiyar”, “Aku tahu kalau Ratu Rukayah tidak bisa dimaafkan tapi dia hanya ingin bertemu dengan Yang Mulia untuk terakhir kalinya, hanya kamu yang bisa melakukan hal ini, Ratu Jodha” ujar Hoshiyar kemudian berlalu meninggalkan Jodha.

Sepeninggal Hoshiyar, Jodha nampak memikirkan sesuatu yang berkaitan dengan Rukayah, tak lama kemudian Jalal menemui Jodha dan berkata “Ratu Jodha, ini semua adalah makanan kesukaanku” Jodha tersenyum melihat kedatangan suaminya “Aku memang ingin mengejutkan kamu dengan makanan ini tapi kamu memang selalu manja”, “Ayooo kita makan” Jalal mulai menyuapkan makanannya dengan lahap dan tiba tiba Jalal terbatuk batuk, Jodha panik dan segera memberikan air untuknya dan berkata “Kamu tahu kenapa kamu batuk batuk ? Itu karena kamu ingin menghabiskan semua makanan ini sendirian” Jalal tersenyum setelah meminum air putih yang diberikan Jodha “Jika kamu ingin makan maka kamu harus membuatnya untukmu sendiri, semua makanan ini adalah milikku, Ratu Jodha” Jodha geleng geleng kepala seraya berkata “Kamu ini kadang kadang bertingkah seperti anak kecil, Yang Mulia” tiba tiba Jalal meletakkan piringnya kemudian berlutut di depan Jodha “Kamu telah memberikan aku hati dan aku selalu bisa menjadi anak anak di depan kamu” Jodha tersenyum geli melihat ulah suaminya “Yang Mulia, duduklah kembali di kursimu” Jalal menurut dan kembali duduk di kursinya di depan Jodha seraya berkata “Aku sangat beruntung karena Tuhan telah mengirimkan kamu dalam kehidupanku, kamu juga seorang koki yang hebat !” puji Jalal sambil terus menikmati makanannya, Jodha tersenyum mendengar ucapan suaminya dan berkata “Aku juga sangat beruntung” sesaat Jodha terdiam sambil memperhatikan Jalal yang masih asyik menikmati masakan Jodha dengan lahap “Yang Mulia, aku ingin mengatakan sesuatu”, “Katakanlah, Ratu Jodha” ujar Jalal sambil terus melahap makanannya “Yang Mulia, temuilah Ratu Rukayah sekali saja” Jalal segera menghentikan suapannya begitu mendengar nama Rukayah disebut “Ratu Jodha, apakah kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan ? Ratu Rukayah itu telah mengkhianati aku !” ujar Jalal kesal selera makannya langsung menghilang “Aku bisa terima hal itu tapi bagaimanapun juga kamu telah menghabiskan seluruh hidupmu bersama dirinya, temuilah dia sekali saja”, “Itu adalah hukumannya, Ratu Jodha !” Jodha bisa melihat kemarahan diwajah Jalal “Yang Mulia, kamu harus berjanji padaku untuk menemui Ratu Rukayah” Jalal memandang kearah Jodha “Ratu Jodha, kenapa kamu melakukan hal ini ?”, “Setujui usulanku dulu, Yang Mulia” Jalal dan Jodha saling tersenyum satu sama lain.. Sinopsis Jodha Akbar episode 565 by Sally Diandra.

Bagikan :
Back To Top